Jakarta, Dengan rambut yang diikat rapi, Atlanta Carson sudah tampak
seperti gadis remaja. Padahal di balik senyum dengan gigi ompongnya,
gadis kecil yang sudah pubertas ini baru lepas dari masa balita. Umurnya
saja baru 6 tahun.
Di usia 6 tahun, seharusnya Atlanta Carson masih asyik bermain bersama
teman-teman sebaya tanpa ada banyak masalah. Tapi meski baru duduk di
bangku sekolah dasar, Atlanta sudah menunjukkan tanda-tanda pertama
menjadi seorang wanita, dengan rambut halus mulai tumbuh di bawah
ketiaknya.
Bila bocah lain memeluk ibunya dan menangis karena terjatuh dari ayunan,
berbeda dengan Atlanta yang kini berusia 8 tahun. Gadis cilik ini
memeluk sang ibu karena menderita kram pre-menstruasi dan sakit kepala.
"Atlanta kini baru berusia 8 tahun tapi dia sudah memiliki rambut
kemaluan. Beberapa bulan setelah foto ini diambil, ia mengalami
menstruasi pertama," jelas sang ibu, Emma (32 tahun), yang berasal dari
Stockport, seperti dilansir Daily Mail, Jumat (2/11/2012).
Tentu saja di usianya yang masih sangat muda, emosi Atlanta belum siap
untuk pubertas. Saat pertama kali melihat darah keluar dari kemaluannya,
ia bahkan berpikir mengalami kecelakaan mengerikan.
"Saya tidak menyukainya, Bu. Kapan ini berhenti," ujar Emma menirukan Atlanta.
Ketika berkonsultasi dengan dokter, Emma diberitahu bahwa hormon Atlanta
menyebabkan perubahan dalam tubuhnya. Ia mengalami pubertas dini.
Secara umum, tanda awal pubertas yang normal mulai muncul pada anak
perempuan pada usia 8-13 tahun, sedangkan pada anak laki-laki pada usia
9-14 tahun.
Bila tanda seksual sekunder pada anak perempuan muncul sebelum usia 8
tahun dan anak laki-laki sebelum usia 9 tahun, hal itu disebut pubertas
prekoks atau pubertas dini.
Menurut dr Aditya Suryansyah Semendawai, Sp.A, dalam bukunya yang
berjudul 'Panik Saat Puber? Say No!!!', seseorang menjadi penyandang
pubertas prekoks tergantung dari berbagai faktor, seperti faktor genetik
atau penyakit tertentu yang dapat merangsang produksi hormon gonad,
seperti tumor ovarium atau tumor testis.
Pubertas dini pada anak perempuan sering disebabkan karena gangguan
hormon di otak yaitu di hipotalamus dan hipofise, sedangkan pada anak
laki-laki karena tumor.
Apa dampaknya bila pubertas dini?
Bila pubertas timbul lebih awal maka tidak hanya ditandai dengan
pertumbuhan tubuh yang besar dan menjadi lebih cepat tinggi, tapi tulang
juga akan lebih cepat menutup.
Jadi, bila seorang remaja mengalami pubertas dini, awalnya pertumbuhan
badannya akan lebih tinggi, tetapi karena tulang menutup lebih cepat
maka menyebabkan tubuhnya lebih pendek dari teman lainnya yang mengalami
pubertas normal.
Di samping itu, bila terlalu cepat mengalami pubertas maka hormonnya
akan tinggi dan itu akan menjadikan anak 'dewasa lebih cepat', padahal
mentalnya belum siap menjadi dewasa.
Pada akhirnya, anak tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan. Hal
yang ditakutkan yaitu bila ia menyenangi lawan jenis yang dapat
menimbulkan peristiwa yang tidak diharapkan akibat dorongan hormonalnya
tersebut.
Tidak hanya secara psikologis dan pertumbuhan badan, pubertas dini juga
dapat meningkatkan risiko kanker dan tumor di kemudian hari.
"Pubertas dini artinya hormonnya akan semakin cepat. Ini bisa
mempengaruhi struktur tubuh dan meningkatkan risiko tumor. Pada
perempuan misalnya bisa memicu kanker payudara. Pada laki-laki juga bisa
meningkatkan risiko tumor testis dan tumor prostat," jelas dr Aditya
yang mendalami masalah hormon pertumbuhan.
Pubertas dini meningkatkan risiko kanker dan tumor karena tingkat hormon
estrogen, progesteron (pada perempuan) dan testosteron (pada laki-laki)
dapat memicu beberapa tumor yang bisa menjadi ganas.
http://forum.detik.com/walah-bocah-ini-sudah-puber-diusia-6-tahun-t557413.html?t=557413?df9933mc
Walah, Bocah Ini Sudah Puber Diusia 6 Tahun
Posted by
blogger asik
at
22.47
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »