Tidak bisa dipungkiri kalau memang ada kasus-kasus listrik statis yang
sangat ekstrem. Misalnya yang terjadi pada seorang pria Australia
bernama Frank Clewer. Suatu hari, Frank memasuki sebuah gedung
perkantoran untuk memulai wawancara kerja. Ketika ia memasuki gedung
tersebut, karpet yang diinjaknya segera terbakar. "Awalnya terdengar
suara seperti kembang api menyala. Lima menit kemudian, karpet itu mulai
terbakar." Kenang Frank.
Semuanya menjadi panik dan petugas pemadam kebakaran segera dipanggil.
Kebakaran berhasil diatasi sebelum api menyebar ke tempat lain. Ketika
kembali ke mobilnya, Frank memegang sebuah plastik dan tidak butuh waktu
lama, plastik itu meleleh di tangannya. Kedengarannya seperti salah
satu adegan dalam film Fantastic Four ketika salah satu tokohnya, Johny
Storm, menyadari kalau tubuhnya bisa mengeluarkan nyala api.
Lalu, apakah Frank Clewer termasuk salah satu calon superhero masa depan?
Sepertinya tidak.
Dalam kasus Frank, kemampuan itu bukan didapatkannya dari paparan
radiasi kosmik luar angkasa, melainkan dari sesuatu yang sangat umum.
Ketika petugas pemadam kebakaran melakukan penyelidikan secara
menyeluruh, mereka menemukan kalau penyebab kebakaran tersebut adalah
pakaian yang dikenakan oleh Frank. Waktu itu Frank mengenakan jaket yang
terbuat dari bahan nylon sintetis dan kemeja wol. Pakaian itu telah
menyebabkan Frank menumpuk listrik statis di tubuhnya. Ketika ia
berjalan di atas karpet, listrik itu terlepas dari tubuhnya. Inilah yang
menyebabkan kebakaran tersebut. Ketika petugas pemadam kebakaran
mengadakan pengukuran dengan alat pengukur listrik, mereka menemukan
kalau aliran listrik yang ada di tubuh Frank mencapai 40.000 volts.
Bagaimana semua ini bisa terjadi?
Untuk memahaminya, kita perlu mengerti mengenai listrik statis terlebih
dahulu. Jangan kuatir, saya tidak akan membahasnya dari segi teknis yang
membingungkan (saya yakin kita telah mendapatkan pelajarannya ketika
SD). Istilah listrik statis itu sebenarnya merujuk kepada listrik yang
terkumpul di permukaan sebuah objek. Kumpulan listrik ini akan tetap
berada pada objek tersebut hingga ia dialirkan ke bumi atau dinetralisir
dengan pelepasan (discharge). Pelepasan inilah yang kita sebut
kesetrum.
Prosesnya kira-kira seperti ini:
Semua benda di dunia ini memiliki atom. Apakah itu tubuh manusia ataukah
sepatu yang kita kenakan. Setiap atom terdiri dari bagian yang lebih
kecil lagi, yaitu proton (positif), elektron (negatif) dan neutron
(netral). Diantara ketiganya, elektron adalah yang paling senang
berpindah. Jika jumlah elektron pada suatu benda lebih banyak dibanding
protonnya, maka benda itu akan bermuatan negatif. Jika jumlah
elektronnya lebih sedikit, maka ia akan bermuatan positif.
Ketika dua objek saling bersentuhan, seperti sepatu yang menyentuh
karpet, sebagian kecil elektron dari karpet akan berpindah ke sepatu
yang kalian kenakan. Dengan demikian, sepatu itu akan mengalami
kelebihan elektron yang membuatnya menjadi bermuatan negatif. Ketika
benda yang bermuatan negatif menyentuh benda yang bermuatan postif,
elektron yang jumlahnya berlebih pada benda bermuatan negatif akan
melompat ke benda yang bermuatan positif untuk menyeimbangkan muatannya.
Karena itu, misalnya ketika kalian menyentuh sebuah pegangan pintu
(yang bermuatan postif), maka elektron dari tubuh kalian akan segera
melompat ke pegangan pintu tersebut. Kalian bisa merasakan perpindahan
ini dalam bentuk kesetrum.
Kejutan atau setrum ini bisa dirasakan oleh seseorang jika mereka
menyentuh sebuah objek yang mampu berfungsi sebagai konduktor, seperti
logam, air atau bahkan tubuh manusia lain. Untuk kasus Fred, ia
mengalami kesetrum ketika menyentuh adiknya. Hal ini sangat normal
mengingat manusia bisa berfungsi sebagai konduktor listrik (Karena itu
ketika kalian menyentuh seseorang yang sedang kesetrum listrik, kalian
akan ikut kesetrum).
Namun, setrum ini baru bisa dirasakan jika listriknya melebihi 4.000
volt (Tubuh setiap orang memiliki sensitiftas yang berbeda sehingga
ukurannya tidak akan sama untuk semua orang). Umumnya, listrik yang
terkumpul hanya berkisar sekitar 5.000 volts. Namun dalam beberapa
kasus, listrik yang diakumulasi bisa lebih besar. Seperti Frank, yang
mengakumulasi listrik statis hingga mencapai 40.000 volt.
Lalu, pertanyaannya adalah, bagaimana listrik statis bisa terakumulasi di tubuh tanpa kita sadari?
Kita hidup di lingkungan yang dipenuhi oleh listrik statis. Sebenarnya,
setiap tindak-tanduk kita, seperti berjalan, bersandar di kursi, duduk
atau tidur bisa menyebabkan listrik statis terkumpul. Namun,
aktivitas-aktivitas semacam ini hanya menghasilkan listrik statis dalam
kadar yang kecil sehingga kita tidak bisa merasakan efeknya. Tetapi,
jika beberapa faktor terpenuhi, kadar listrik yang terakumulasi bisa
menjadi lebih besar. Dalam kondisi seperti ini, kemungkinan kita menjadi
kesetrum menjadi semakin lebih besar juga.
Faktor-faktor tersebut adalah:
1. Pakaian yang kita kenakan
Pakaian yang terbuat dari wol, sutra, bulu, polyester, karet, vinyl, nylon, dan materi sintetis lainnya akan meningkatkan kemungkinan pengumpulan listrik statis. Di Indonesia, mungkin hal ini masih cukup asing di telinga kita. Namun, di negara-negara Eropa, seperti Inggris, persoalan ini sangat umum terjadi sehingga mereka menciptakan produk-produk anti listrik statis untuk pakaian. Misalnya, ada produk yang disebut Static Guard yang umumnya tersedia di tempat-tempat laundry. Kalian bisa menyemprotkan cairan ini ke pakaian untuk mengurangi listrik statis yang menumpuk.2. Sepatu yang kita kenakan dan cara berjalan kita
Ya, saya tahu, kedengarannya sangat lucu. tetapi, ini adalah sebuah fakta. Jika kalian mengenakan sepatu dari bahan tertentu, seperti karet atau plastik, dan kalian berjalan dengan menyeret kaki atau menggesek kaki ke lantai dari bahan tertentu, kemungkinan berkumpulnya listrik statis menjadi sangat besar.
Metode ini bisa digunakan untuk menggoda teman kalian. Gosoklah sepatu kalian untuk mengumpulkan listrik statis, lalu sentuhlah teman kalian.
Ingatkah kalian ketika kita masih SD dan diajarkan untuk menggosok-gosok sebuah penggaris plastik di rambut kita? ingatkah kalian apa yang terjadi pada penggaris itu? Penggaris itu mampu menarik potongan-potongan kecil kertas. Itulah listrik statis.
Pada banyak perusahaan, karyawan-karyawan yang bekerja di pabrik akan diberikan sepatu khusus untuk dikenakan guna menghindari terciptanya listrik statis yang bisa membahayakan lingkungan kerja atau peralatan elektronik di tempat itu.
Salah satu rumah sakit di South Yorks, Inggris, yaitu Sheffield Teaching Hospital NHS Trust, bahkan telah melarang penggunaan sandal Crocs yang populer itu di lingkungan rumah sakit karena dikuatirkan listrik statis yang tercipta akibat sandal itu bisa mempengaruhi peralatan di ruang operasi rumah sakit. Peraturan ini sedang dipertimbangkan untuk diadopsi oleh rumah sakit lainnya di Inggris.
Jadi, perhatikanlah sandal atau sepatu yang kalian pakai.
http://forum.detik.com/mengapa-kita-bisa-kesetrum-saat-bersentuhan-dengan-orang-lain-t560808.html?df9933mc