Saat Anda membaca artikel ini, permukaan bumi di bawah Anda bergerak
secara perlahan-lahan menuju ke kutub utara. Menurut sejumlah ilmuwan,
pergeseran ini lebih besar dibandingkan dengan yang mereka perkirakan.
Akan tetapi, di luar efek minor pada satelit, tidak ada efek signifikan
yang akan terasa.
Peneliti menemukan, pergeseran massa air di seluruh dunia,
dikombinasikan dengan apa yang disebut dengan post-glacial rebound,
telah menggeser permukaan bumi dari pusatnya sebanyak 0,035 inci atau
0,88 milimeter per tahun ke arah kutub utara.
Post-glacial rebound merupakan efek balik dari permukaan padat bumi
terhadap berkurangnya gletser dan hilangnya beban berat. Dengan
berkurangnya gletser pada akhir jaman es, tanah di bawah es mulai naik
dan terus naik. Untuk itu, seperti sudah diperkirakan, lapisan padat di
permukaan akan bergerak ke utara sebagai efek dari pusat massa planet.
Saat menghitung perubahan ini, para ilmuwan mengombinasikan data
gravitasi dari NASA dan satelit German Aerospace Center Gravity Recovery
and Climate Experiment (GRACE) yang mengukur pergerakan permukaan bumi
lewat GPS dan model yang dikembangkan oleh Jet Propulsion Laboratory
(JPL) milik NASA yang memperkirakan massa samudra di atas setiap titik
di dasar samudera.
Xiaoping Wu, peneliti JPL di Pasadena, California memperkirakan,
penyebab utama pergeseran permukaan bumi adalah karena melelehnya
lapisan es Laurentide, yang menyelimuti sebagian besar Kanada dan bagian
utara Amerika Serikat di jaman es lalu.
“Temuan baru ini ternyata jauh lebih besar dibandingkan perkiraan
terdahulu yang hanya 0,019 inci atau 0,48 milimeter per tahun,” kata Wu,
seperti dikutip dari Livescience, 28 September 2010.
Meski demikian, Wu menyebutkan, pergerakan permukaan ke arah atas tidak
akan mempengaruhi kehidupan di bumi. “Pergeseran itu kurang dari satu
milimeter per tahun, jadi tidak berpengaruh,” kata Wu. “Beda halnya jika
pergeseran mencapai 1 sentimeter. Itu akan menghadirkan perubahan yang
signifikan,” ucapnya.
Walaupun pergerakan lempeng tidak mempengaruhi kehidupan manusia
sehari-hari, pergeseran ini akan berpengaruh pada pelacakan satelit dan
pesawat luar angkasa. “Seatelit di orbit di mencatat informasi dari luar
angkasa dan berkorespondensi dengan instrumen yang ada di permukaan
bumi,” kata Wu. “Pergerakan ini akan berpengaruh pada bagaimana kita
melacak pesawat atau satelit tersebut,” ucapnya.
Laporan terbaru seputar pergeseran permukaan bumi tersebut dibuat oleh
para peneliti dari JPL, Delft University of Technology di Belanda, serta
Netherlands Institute for Space Research. Hasilnya dipublikasikan pada
jurnal Nature Geoscience edisi bulan ini.
http://forum.viva.co.id/aneh-dan-lucu/38550-permukaan-bumi-semakin-bergerak-ke-utara.html
Ternyata Permukaan Bumi Semakin Bergerak ke Utara
Posted by
blogger asik
at
02.37
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »