Musim haji telah tiba. Umat muslim dari segala penjuru dunia menuju ke
satu titik, Baitullah atau tanah suci. Salat langsung di depan Ka'bah,
berkesempatan mencium batu Hajar Aswad yang tertanam di dindingnya, di
sudut selatan, sebelah kiri pintu bangunan yang menjadi kiblat.
Mungkin banyak yang tidak tahu, ada banyak rahasia yang belum terungkap
tentang Hajar Aswad. Misteri yang terbesar adalah, ke mana perginya
pecahan batu berwarna hitam yang berbau harum itu.
Awalnya, Hajar Aswad adalah sebuah batu yang utuh berdiameter sekitar 30
centimeter. Namun, akibat berbagai peristiwa, ia pecah dan menyisakan
delapan fragmen batuan. Pecahan-pecahan itulah yang kemudian disatukan
dengan bingkai perak, lalu dipasangkan ke tempat asalnya.
"Yang tersisa bukan batu utuh seperti saat Nabi Ibrahim membangun
Ka'bah, namun hanya beberapa fragmen," kata Dr Ahmad Moraei, profesor
dari Umm al-Qura University, seperti dimuat situs Al Arabiya.
Ada banyak peristiwa, alami juga ulah manusia yang berperan memecah
Hajar Aswad. Aksi kriminal yang paling terkenal adalah saat Bani Qarmati
tega menginvasi dan merampok tempat suci itu. Mereka menguasai batu
suci itu selama 22 tahun, dimulai tahun 317 Hijriyah. Lalu, akhirnya
sejumlah fragmen dipulangkan ke tempat asalnya, namun sisanya
menghilang.
"Bani Qarmati yang dipimpin Ahmad al-Qarmati datang ke tanah suci dan
menginvasi Ka'bah. Mereka membunuh lebih dari 70.000 orang hari itu.
Ahmad dengan pongah bahkan berkata, 'Allah memberi kehidupan pada
manusia, dan aku yang akan mengambilnya'. Mereka membawa Hajar Aswad ke
Kota Ahsa, selama 12 tahun," kata Dr Moraei.
Umat muslim meyakini, batu itu berasal dari surga yang diturunkan ke
bumi saat Nabi Ibrahim ingin menandai tempat di mana para jamaah
mengelilingi Ka'bah sebagai bagian dari ritual "Tawaf".
Hajar Aswad menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Ka'bah, menandai
awal dan akhir dari ritual "Tawaf". Ia adalah salah satu situs suci
Islam yang paling dilihat, disentuh, dan dicium. Bahkan sebelum
peradaban Islam, ia telah menjadi pilar suci bagi masyarakat Arab.
Misteri jenis batu
Salah satu yang masih menjadi perdebatan para ilmuwan adalah, jenis
batuan Hajar Aswad. Ada yang menyebutnya sebagai batu basalt, batu agate
atau akik, kaca alami, atau yang paling populer, meteorit.
Seperti dimuat Wikipedia, adalah Paul Partsch, kurator koleksi mineral
kekaisaran Austria-Hungaria yang menerbitkan catatan sejarah
komperehensif tentang Hajar Aswad pada tahun 1857. Ia condong pada
dugaan, itu adalah meteorit.
Sementara pada tahun 1974, Robert Dietz dan John McHone mengajukan
pendapat, Hajar Aswad adalah batu akik atau agate. Mereka mendasarkan
hiopotesisnya pada atribut fisik dan laporan ahli geologi Arab.
Salah satu kunci penting adalah laporan tentang seputar pemulihan Hajar
Aswad pasca mengalami kejadian pencurian pada tahun 951 Masehi. Ada
laporan, bahwa batu suci itu bisa mengapung, jika itu akurat, maka itu
akan menepis dugaan bahwa "Hajar Aswad" adalah batu basalt atau
meteorit, sebaliknya daftar dugaan bertambah, ia adalah kaca atau
sejenis batu apung.
Pada tahun 1980, Elsebeth Thomsen dari University of Copenhagen
mengajukan hipotesis, Hajar Aswad berasal dari fragmen kaca atau
impactite dari dampak meteorit yang jatuh sekitar 6.000 tahun lalu di
Wabar, situs di Gurun Rub' al Khali, sekitar 1.100 kilometer di timur
Mekah. Namun, hipotesis ini dibantah dengan temuan terbaru tahun 2004
yang menduga, usia kawah Wabar sekitar 200-300 tahun.
Yang tak ketinggalan, adalah misteri, apa yang membuat Hajar Aswad tetap berbau harum selama ribuan tahun?
http://forum.viva.co.id/iptek/553131-misteri-hajar-aswad-belum-terungkap.html
Ternyata Misteri Hajar Aswad Belum Terungkap !
Posted by
blogger asik
at
04.02
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »