Mungkin
anda masih ingat salah satu adegan dalam film Titanic saat sekoci
terakhir akan diturunkan dan seorang pria nyelonong masuk kedalam sekoci
tersebut, padahal yang diutamakan saat itu adalah perempuan dan
anak-anak terlebih dahulu yang diperbolehkan masuk kedalam sekoci
itu.Nah, kisah berikut adalah adegan setelah pria bule itu masuk
kedalam sekoci penyelamat yang merupakan salah satu kisah heroik
seorang penumpang Titanic yang berhasil ia catat dan catatannya ia
simpan, ia menulis surat dalam bahasa Inggris kepada istrinya pada
kertas catatan Titanic tetapi setelah ia diselamatkan ia kemudian
menulisnya dalam bahasa Jepang. Sebelum akhirnya catatan tersebut
dipublikasikan oleh putrinya.
Tahun
1910, Departemen Perhubungan Jepang mengirim utusan resmi bernama
Masabumi Hosono, 42 tahun ke Rusia untuk belajar dari negara tersebut
tentang perkeretaapian. Hosono menyelesaikan tugas nya itu pada awal
1912, kemudian ia pulang dan berhenti di London, dalam perjalanan
pulangnya dengan melintasi Atlantik dengan menggunakan kapal Titanic.
Perlu dikatakan, bahwa perjalanannya tidak seperti yang direncanakan.
Pada tanggal 14 April jam 11:40, hanya empat hari setelah berlayar, Titanic menghantam gunung es.
ketika
ia sedang nyenyak tertidur, 25 atau 30 menit setelah tabrakan terdengar
suara ketukan, kemudian Hosono segera keluar di kabin kelas dua . Ia
kemudian Berhasil keluar mencapai dek paling atas, namun sebagai orang
asing, ia diperintahkan untuk menggunakan Dek yang lebih rendah, jauh
dari perahu penyelamat. ’sementara tembakan isyarat darurat sedang
ditembakan ke udara terus-menerus, dan dengan warna biru berpendar dan
suara yang cukup menakutkan. Somehow saya tidak dapat menghilangkan rasa
ketakutan dan kesedihan, ‘tulis Hosono dalam suratnya.
Bagaimana
ia berhasil mencapai Dek atas ?. ‘Saya mencoba untuk mempersiapkan diri
untuk saat terakhir tanpa persiapan, membuat pikiran saya tidak
meninggalkan sesuatu yang tercela seperti Jepang. Tetapi saya masih bisa
mencari dan menunggu kesempatan untuk setiap kemungkinan untuk bisa
bertahan hidup ‘.
Tiga
kali ia mencoba untuk naik sekoci penyelamat namun oleh petugas
dilarang karena yang didahulukan adalah wanita dan anak-anak, Akhirnya
kesempatan ketiga datang ketika petugas penurun sekoci berseru ‘hanya
tinggal untuk dua orang ! . Seorang pria melompat ‘Pemikiran Saya
tertuju pada Istri dan anak-anak bahwa saya tidak akan lagi dapat
melihat Istri yang saya sangat cintai dan anak-anak, karena tidak ada
alternatif lain bagi saya untuk berbagi dari takdir yang sama seperti
Titanic. Tetapi apa yang dilakukan orang pertama yang melompat ke sekoci
terakhir, membuat saya untuk mengambil kesempatan terakhir ini, Ia
kemudian melompat masuk kedalam sekoci yang berisikan perempuan dan
anak-anak.
‘Setelah
kapal tenggelam, kemudian muncul kembali, dengan orang-orang yang
berjatuhan kedalam air sebelum akhirnya tenggelam. Sekoci kami juga di
isi dengan isak tangis istri-istri, anak-anak, perempuan yang suaminya
tidak terbawa dalam sekoci penyelamat ,khawatir tentang keselamatan
suami dan bapak mereka. Dan saya benar-benar tertekan dan sengsara
karena itu, tidak mengetahui apa yang akan terjadi pada diri saya dalam
jangka panjang setelah ini.
Hosono
diselamatkan oleh sekoci 13 tetapi dikecam di negaranya sendiri untuk
melakukan hal yang tidak ksatria tersebut ketika banyak orang lain
meninggal dunia. Perdana menteri Jepang saat itu kemudian memecat ia
dalam pemerintahannya kemudian beberapa minggu kemudian memanggilnya
kembali, namun citranya masih tetap tercoreng dan harian koran jepang
menjulukinya sebagai orang pengecut, buku yang mengutip masa hidup
beliau sebagai contoh tingkah laku yang memalukan dan seorang profesor
etika menyebutnya orang tak bermoral .Bahkan Publik Jepang saat itu
menganjurkannya untuk Hara-Kiri, untuk menyelamatkan mukanya.
Hosono
tidak pernah melakukan bunuh diri, tetapi ia berharap dapat
mengulanginya dan mati bersama Titanic. Ia tidak pernah membicarakan
pengalamannya lagi, dan melarang apa pun yang menyebutkan tentang
Titanic di rumahnya. Setelah beliau meninggal tahun 1939, sebagai
seorang pria yang hancur dan dilupakan banyak orang. Surat tersebut
kemudian dipegang oleh istrinya, apa yang tertulis tersebut diyakini
menjadi satu-satunya kisah hidup yang ditulis oleh penumpang Titanic
sendiri , Surat tersebut kemudian disimpan dalam laci hingga tahun 1997 ,
ketika film blockbuster Titanic Premier di Tokyo, Masyarakat Jepang
saat itu sangat antusias untuk menyaksikan film Titanic karena ada
satu-satu nya orang Jepang yang ikut dalam Perjalanan Titanic, Masabumi
Hosono, namun kali ini dengan lebih banyak simpati.
lebih
dari 2.200 penumpang dan awak kapal Titanic, hanya bertahan lebih dari
700, termasuk 316 dari 425 perempuan dan 56 dari 109 anak-anak. Bahkan
jika setiap perempuan dan anak-anak telah di masukan dalam sekoci
penyelamat, masih akan ada cukup ruang untuk hampir 700 dari 1.690 orang
pria, namun hanya 338 orang selamat, tidak semua pria melakukannya
karena mereka telah menolak kesempatan untuk naik ke dalam sebuah
sekoci, Banyak yang mengira inilah penyebab banyaknya korban dalam
titanic.
http://terselubung.blogspot.com/2009/06/masabumi-hosono-satu-satunya-orang.html