Meskipun kita tak lagi berada di bangku sekolah, bulan Juni tetap saja dianggap sebagai bulannya liburan. Lalu, apakah Anda benar-benar membutuhkan liburan di bulan ini? Jika iya, apakah dana yang Anda miliki sekarang cukup mumpuni menjangkaunya?
Sebuah penelitian yang dirilis oleh Applied Research in Quality of Life, mengungkapkan, hanya dengan merencanakan liburan saja kita mampu melepaskan ketegangan. Setelah melakukan liburan, tingkat kebahagiaan mampu bertahan hingga delapan minggu ke depan. Wow!
Sayangnya, saat merencanakan liburan, dana menjadi salah satu hambatan yang kerap dihadapi setiap orang. Biar bagaimana pun, jangan sampai liburan Anda harus menguras kantong dan diambil dari dana rumah tangga atau dana lain yang seharusnya tidak boleh diganggu gugat. Apalagi jika liburan justru sampai berakibat memusingkan kepala Anda karena harus memutar otak untuk membayar seluruh tagihan kartu kredit yang Anda gunakan untuk berlibur.
Hal ini pulalah yang dikatakan Farah Dini Novita BA (Hons), RFA, menurutnya, liburan memang perlu persiapan dana khusus. Dana liburan ini termasuk pengeluaran tahunan yang bisa disisihkan secara bulanan dari penghasilan yang ada atau dari bonus tahunan yang di dapat,” ujarnya pada Bachelora.
Untuk itu, wanita yang kerap disapa Dini ini mengingatkan bahwa untuk melakukan liburan jangan sampai menggunakan dana lain seperti dana pendidikan, dana rumah tangga atau dana lainnya. Dimana dana tersebut sudah wajib dipersiapkan dan sangat krusial.
“Apalagi bagi yang sudah berkeluarga pasti akan melakukan pengeluaran terbesar pada pendidikan dan semua orang pasti someday juga akan melalui masa pensiun. Nah, dana liburan sebenarnya optional tapi tetap harus dipersiapkan dan harus ada,” ujarnya.
Dini melanjutkan, dana liburan tidak ubahnya sebagai hadiah untuk diri sendiri, setelah kerja keras mengumpulkan dana untuk kebutuhan rumah tangga dan investasi. “Setelah itu semua tentunya kita butuhrefreshing dengan liburan. Harapannya setelah liburan pikiran dan fisik akan lebih fresh dan bisa lebih produktif dalam bekerja.”
Untuk itu, agar dana liburan tidak meleset, Dini mengatakan tujuan liburan harus ditentukan terlebih dahulu sehingga budget bisa tepat. “Mau liburan dalam jangka pendek, menengah atau jangka panjang. Ada orang yang lebih memilih liburan dengan lokasi yang tidak terlalu jauh selama beberapa tahun sehingga pengeluaran tidak terlalu banyak, tapi target 5 tahun ke depan bisa jalan-jalan ke Eropa.”
Dengan begitu, dana liburan bisa mulai dikumpulkan. Untuk besarnya, Dini mengatakan besarnya semua tergantung dari setiap dari individu masing-masing. Semua tergantung dengan penghasilan dan investasi lainnya.
"Setelah dikurangi investasi yang lebih penting seperti pendidikan dan pensiun, kalau ada kelebihannya berapapun jumlahnya bisa disisihkan untuk dana liburan,” pungkasnya. Jadi, sebaiknya liburan memang harus disesuaikan dengan dana yang tersedia. Jangan sampai liburan justru mendatangkan petaka secara finansial, Guys!
http://www.bimapedia.com/2012/07/rencanakan-dana-sedini-mungkin-sebelum.html