Inilah alasan Anda sebaiknya membuang paradigma 'kalau sudah asyik duduk, lupa berdiri' dalam keseharian. Ya, dalam sebuah penelitian di Amerika Serikat yang melibatkan lebih dari 167.000 orang dewasa, menghasilkan sekitar 27% kematian dapat dikaitkan dengan duduk yang dilakukan dengan waktu yang terlalu lama.
Dalam studi tersebut, mengurangi waktu rata-rata harian yang dihabiskan orang untuk duduk kurang dari tiga jam akan meningkatkan harapan hidup selama 2 tahun. Dan mengurangi waktu yang dihabiskan untuk menonton TV kurang dari 2 jam setiap hari akan meningkatkan harapan hidup sebesar 1,4 tahun. Studi ini menambah semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa duduk merupakan salah satu faktor yang bisa menimbulkan resiko yang mematikan.
Peneliti Peter Katzmarzyk dari Pennington Biomedical Research Center di Baton Rouge, Los Angeles mengatakan bahwa meskipun beberapa studi sebelumnya telah melihat resiko kesehatan kepada individu, studi baru meneliti risiko duduk untuk penduduk dalam jumlah besar.
"Penelitian ini mengangkat perilaku yang statis terhadap sebuah kebiasaan sebagai faktor resiko penting, mirip dengan merokok dan obesitas," kata Katzmarzyk, seperti dilansir MNN. Selain itu, penelitian lain menemukan budaya duduk terlalu lama mungkin bertanggung jawab untuk sekitar 173.000 kasus kanker setiap tahun.
Katzmarzyk juga mengatakan bahwa karena orang dewasa yang tinggal di Amerika Serikat menghabiskan rata-rata antara 4,5 dan 5 jam duduk dalam sehari, pergeseran signifikan dalam perilaku penduduk akan diperlukan untuk memiliki efek pada harapan hidup. Hal ini dapat dicapai melalui perubahan di tempat kerja, seperti penggunaan meja berdiri, dan dengan juga mengurangi waktu menonton TV.
Katzmarzyk dan rekannya menganalisis informasi dari lima penelitian sebelumnya yang melibatkan lebih dari 167.000 orang dewasa yang melihat hubungan antara duduk dan risiko kematian akibat sebab apapun selama 4 sampai 14 tahun ke depan. Para peneliti juga mengumpulkan informasi dari survei AS yang dilakukan selama tahun 2005-2006 dan 2009-2010, untuk menghitung jumlah waktu yang dihabiskan orang Amerika menonton TV dan duduk setiap harinya. Sekitar 27% kematian pada penelitian dapat dikaitkan dengan duduk dan 19% untuk menonton televisi.
"Studi ini menambah bukti yang menunjukkan bahwa selain memperhatikan tentang perilaku aktivitas fisik, kita harus prihatin juga tentang perilaku menetap," kata Mark Tremblay, seorang direktur penelitian di Rumah Sakit Anak dari Ontario Research Institute, yang tidak terlibat dalam studi. "Karena begitu banyak orang duduk untuk waktu yang lama, efek pada keseluruhan populasi substansial."
Para peneliti mencatat studi mereka diasumsikan hubungan sebab-akibat antara perilaku menetap dan risiko kematian, yang penelitian lebih lanjut harus bisa lebih memvalidasi. Selain itu, studi ini bergantung pada laporan sendiri dari para peserta dengan melakukan duduk dan waktu menonton TV dalam waktu yang lama, yang mungkin tidak sepenuhnya akurat.
Namun tetap saja toh, apapun yang berlebihan itu pasti ada resikonya, bukan? Jadi memang tidak ada salahnya untuk memberikan porsi yang tidak terlalu berlebihan mengingat resiko yang mungkin bisa ditimbulkan. Jadi, apakah Anda bakal terus lupa berdiri kalau sudah duduk?
http://www.bimapedia.com/2012/07/terlelu-lama-duduk-bisa-menyebabkan.html