Multi Info - Misi terjun payung yang memecahkan rekor tertinggi dan menciptakan rekor tercepat oleh Felix Baumgartner,
ternyata mengusung misi mulia. Terjun
dari ketinggian lebih dari 128.000 kaki atau sekitar 38 km di atas
permukaan bumi atau tepatnya di atas New Mexico, AS, Minggu
(15/10/2012) waktu setempat dengan kecepatan lebih dari 1.100 km/jam (terjun payung kecepatan supersonik cuy!!!),
salah satu tujuan misi itu adalah untuk menguji coba pakaian khusus yang
diharapkan bisa menyelamatkan astronaut pesawat luar angkasa yang
mereka tumpangi mengalami masalah. Pakaian antariksa khusus
berparasut itu dibuat atas inisiatif direktur medis misi ini sekaligus
ahli bedah NASA, Dr Jonathan Clark. Clark membuat misi ini sebagai
sebuah dedikasi cinta bagi istrinya, Laurel Clark.
Laurel adalah salah satu astronaut yang meninggal dalam kecelakaan
antariksa yang dikenal dengan kecelakaan Columbia 2003. Menurut
Clark, tidak ada yang tahu apa yang terjadi pada tubuh manusia ketika
bergerak melebihi kecepatan suara. “Ini adalah esensi ilmiah dari misi
ini,” kata Clark yang mendedikasikan hidupnya untuk mengembangkan
kesempatan hidup para astronot dari bencana di luar angkasa.
Keberhasilan
Baumgartner yang mendarat dengan selamat berarti pula keberhasilan bagi
pengembangan pakaian antariksa itu dalam memberi perlindungan dari
gelombang suara ketika melewati batasan suara. Setelah ini, NASA bisa
mulai mengesahkan generasi baru pakaian antariksa baru untuk melindungi
astronaut.
Menurut Clark, pakaian antariksa ini diharapkan bisa membuat astronaut
terjun dalam misi antariksa dari ketinggian 36 km. Aksi terjun payung
poemecahan rekor yang dilakukan Baumgartners, 48, itu sendiri
membutuhkan waktu persiapan selama lima tahun.